Thursday 17 November 2011

EKIDNA

Ekidna adalah satu-satunya hewan dari ordo Monotremata yang masih bertahan hidup selain platipus. Keempat spesies yang masih hidup, merupakan hewan asli Papua dan Australia, semuanya termasuk ke dalam famili Tachyglossidae. Ekidna dinamai berdasarkan nama monster dalam mitologi Yunani kuno.
Ekidna diklasifikasikan ke dalam dua genera. Genus Zaglossus meliputi tiga spesies yang masih bertahan hidup dan dua spesies yang sudah punah (diketahui hanya melalui fosil). Genus lainnya adalah Tachyglossus di mana hanya satu spesies yang dikenal.
Ada tiga spesies dari genus Zaglossus yang masih hidup. Ketiga spesies itu dapat ditemui di Papua. Mereka langka, dan diburu untuk dimakan. Mereka mencari makanan dalam sampah dedaunan di lantai hutan. Mereka memakan cacing tanah dan serangga.

* Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijini) pada hutan dataran tinggi.
* Ekidna moncong panjang Sir David (Zaglossus attenborough).
* Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni); telah diidentifikasi 4 subspesies.

Kedua spesies yang telah punah adalah:

* Zaglossus robustus; dikenal dari fosilnya saja.
* Zaglossus hacketti; juga dikenal dari fosilnya saja.
Ekidna moncong pendek (Tachyglossus aculeatus) ditemukan di bagian tenggara Papua dan juga terdapat di hampir seluruh lingkungan Australia; dari salju Alpen Australia sampai gurun dalam di daerah pedalaman: utamanya di daerah manapun sejauh semut dan rayap ada. Ukurannya lebih kecil daripada spesies Zaglossus dan ia mempunyai rambut yang lebih panjang.
Ekidna adalah mammalia kecil yang tubuhnya ditutupi rambut kasar dan duri. Ekidna menyerupai pemakan semut Amerika Selatan dan mammalia berduri lainnya seperti hedgehog dan landak. Mereka memiliki moncong yang berfungsi sebagai mulut dan hidung. Moncong mereka panjang dan langsing. Mereka memiliki kaki yang pendek dan kuat dengan kuku besar. Ekidna juga adalah penggali yang handal. Mereka memiliki mulut yang mungil dan rahang tak bergigi. Mereka makan dengan cara membuka batang kayu yang lunak, sarang semut, dan semacamnya, dan menggunakan lidahnya yang panjang serta lengket yang memanjang dari moncongnya untuk mengumpulkan mangsanya. Ekidna moncong pendek terbiasa memakan semut dan rayap dalam jumlah besar, sedangkan spesies Zaglossus terbiasa memakan cacing tanah dan larva serangga.
Ekidna ditemui di berbagai macam lingkungan, termasuk taman kota.

Selain platipus, keempat spesies echidna adalah satu-satunya mammalia yang bertelur. Betina menelurkan satu telur berbulu bercangkang lunak dua puluh dua hari setelah kawin dan meletakkannya langsung dalam kantungnya. Telur akan menetas setelah sepuluh hari; ekidna muda (dalam bahasa Inggris disebut: puggle), kemudian akan menghisap susu dari pori-pori kedua kelenjar susu (sebab monotremata tidak memiliki puting) dan tetap tinggal di dalam kantung induknya untuk empat puluh lima hingga lima puluh lima hari, selama kurun waktu tersebut, mulai tumbuh duri. Sang ibu menggali lubang untuk merawat anaknya dan meletakkan anaknya di dalam lubang. Sang ibu kembali setiap lima hari untuk menyusui sampai berhenti menyusui pada bulan ketujuh.
KLAIKASI ILIMIAH
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Monotremata
Famili: Tachyglossidae

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekidna

No comments:

Post a Comment